JAKARTA, Balipolitika.com- Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menjadi salah satu tokoh yang dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Pemanggilan dilakukan untuk menyiapkan para calon wakil menteri dan kepala badan di kabinet yang akan datang.
Setelah bertemu Prabowo, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta itu membantah jika mendapat penugasan sebagai calon wakil menteri.
Ia menyampaikan, mendapat perintah agar fokus membantu di bidang moderasi dan toleransi.
“Yang jelas bukan wakil menteri,” kata Gus Miftah, pada 15 Oktober 2024.
Meski begitu, Gus Miftah tak mengungkapkan apakah dirinya bakal diplot sebagai kepala badan di kabinet Prabowo-Gibran.
“Yang jelas ada amanah presiden yang saya diperintahkan untuk lebih fokus pada masalah toleransi dan moderasi,” ucap dia.
Sinyal masuknya pendakwah 43 tahun itu ke pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memicu perdebatan di media sosial Indonesia.
Sejumlah penggemarnya mengucapkan selamat atas amanah baru yang diemban, sedang beberapa lainnya mengkritik kehadiran Gus Miftah sebagai calon pejabat karena dikenal sebagai sosok yang kontroversial.
Berikut sederet respons netizen soal Gus Miftah yang akan masuk kabinet Prabowo.
Respons Beragam Netizen
Kehadiran Gus Miftah di tengah tokoh-tokoh yang diproyeksikan akan mendapat jabatan di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai berbagai reaksi di media sosial.
Meski begitu, para penggemarnya turut senang dengan kabar tersebut dan mendoakan agar Gus Miftah dapat amanah dalam menjalankan tugasnya.
“Selamat Gus Miftah, akan ditunjuk membantu pak Prabowo. Tidak sia-sia perjuangannya…. Semoga amanah,” tulis @sugi*** dalam kolom komentar unggahan Instagram terbaru Gus Miftah.
“Gus Miftah semoga sehat selalu semakin suucceeeessss Amiiiiiin2 ya Robbal Al-Amin,” kata @amat***.
Di samping itu, kritik keras diberikan warganet atas rencana masuknya Gus Miftah ke jajaran pejabat penyelenggara negara.
Beberapa warganet di media sosial X mempertanyakan kemampuan Gus Miftah apabila masuk dalam kabinet yang akan datang.
“Lah Gus Miftah yang baru kena masalah itu? Kenapa dia sih. Ini kenapa kesannya gak ada pilihan lain yang lebih mumpuni, padahal banyak yang lebih oke kalau mau cari terutama yang bukan orang terkenal,” tulis warganet dengan akun X @vulp***.
“Gus Miftah bidang toleransi dan moderasi? Gus Miftah? Gus? Miftah? Pada waras gaksi…,” tanya @dipi***.
Selain itu, tidak sedikit juga netizen yang mengingatkan kembali kontroversi Gus Miftah baru-baru ini yang terlihat menoyor kepala istrinya di depan umum.
“Kelen paham kenapa Gus Miftah dipanggil @prabowo? Ya gegara bilang program food estate mencontoh Nabi Yusuf, makan siang gratis mencontoh Nabi Ibrahim, dan hilirisasi mencontoh Nabi Muhammad 🙂 Klo toyorin kepala istri mencontoh nabi siapa?,” ujar @Bos***.
“Gus Miftah, dipanggil ke Kertanegara, agar fokus pada moderasi dan toleransi khususnya urusan menoyor kepala wanita,” tulis @hipo***.
“Gus miftah toleransi dan moderasi. Dia smackdown istrinya di atas panggung aja masih kebayang bayang,” kata @thin*** disertai emotikon menangis.
Seorang warganet juga mempertanyakan bidang toleransi yang akan dijabat oleh Gus Miftah.
Terutama karena pendakwah itu pernah terkena masalah toleransi.
“Sedangkan Gus Miftah sendiri pernah ada problem isu toleransi juga,” tulis @irti***.
Kata Pengamat Soal Kedekatan Gus Miftah dan Prabowo
Menurut Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, Gus Miftah telah memberikan dampak elektoral kepada Prabowo-Gibran.
“Kehadiran sosok Gus Miftah memberikan berkah elektoral untuk Prabowo-Gibran,” kata Iskandarsyah, pada 15 Desember 2023 silam.
Senda, pengamat politik dari Center for Public Policy Studies (CPPS) Indonesia, Novarel Saefuddin Zuhry, menilai, dukungan Gus Miftah sangat efektif untuk menggaet pemilih Prabowo-Gibran selama Pilpres.
“Gus Miftah sangat efektif ketika mengkampanyekan Paslon Prabowo-Gibran,” ujar Novarel, pada 18 Desember 2023.
Novarel juga mengungkapkan, Gus Miftah mendapatkan posisi nomor 4 survei tokoh muslim rujukan politik.
Sebab, mayoritas jamaah Gus Miftah dari kalangan yang tidak mengenal media sosial.
“Gus Miftah mempunyai efektifitas dan pengaruh yang sangat tinggi untuk menggaet suara pemilih,” ujarnya. (bp/dp/ken)