MANGUPURA, Balipolitika.com– Seluruh stakeholder pariwisata di Kabupaten Badung, mulai dari pengusaha hotel, restoran, atraksi wisata, dan sejenisnya siap memenangkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Badung Nomor Urut 1, I Wayan Suyasa dan I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) di Pilkada Badung 2024.
Komitmen siap mencoblos Paket Suyadinata di hari penentuan Rabu, 27 November 2024 ini diungkapkan para pelaku pariwisata Badung dalam acara Tatap Muka Kaesang Pangarep dengan Pelaku Pariwisata Badung di Hotel Kuta Paradiso Kuta, Minggu, 3 November 2024.
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang juga putra Presiden ke-7 Joko Widodo, Calon Bupati Badung I Wayan Suyasa bersama Ketua Tim Pemenangan Suyadinata, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka, Tim Pemenangan Mulia-PAS Kabupaten Badung, I Wayan Puspanegara, Pimpinan PHRI Badung, Ketua Konfederasi SPSI Badung, serta pimpinan organisasi pariwisata lainnya.
Sebelum sesi penyerapan aspirasi yang dipimpin I Wayan Puspa Negara, Cabup I Wayan Suyasa mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep karena telah merekomendasikan Paket Suyadinata untuk memimpin Badung 5 tahun ke depan tanpa mahar.
Karena itu, Suyadinata akan mempertanggungjawabkan kepercayaan ini untuk bisa memenangkan kontestasi Pilbup Badung pada Rabu, 27 November 2024.
Pada kesempatan tersebut, I Wayan Suyasa memastikan akan mengelola APBD Badung dengan sebaik-baiknya, terutama sektor pariwisata yang memberikan pendapatan tinggi bagi Badung.
“Selama ini, perhatian kepada sektor pariwisata sudah diberikan, tetapi belum maksimal. Karena itu, kami akan maksimalkan,” ujarnya disambut riuh ratusan pelaku pariwisata yang hadir.
I Wayan Suyasa pun memastikan akan memperhatikan kesejahteraan pekerja pariwisata dengan menerapkan Upah Minimum Sektoral (UMS), khusus bagi pekerja pariwisata.
“Kami pastikan UMS akan diterapkan untuk sektor pariwisata,” tegas I Wayan Suyasa.
Pada kesempatan itu, I Wayan Suyasa juga memastikan pada tahun pertama kepemimpinan Suyadinata, kabel-kabel berseliweran di jalan-jalan tidak akan ada lagi.
“Semua kabel akan ditanam di bawah tanah,” ujarnya sembari memberikan alasan sektor pariwisata memerlukan keindahan dan kerapian.
Satu lagi, I Wayan Suyasa pun memastikan air minum bagi masyarakat Badung di Kuta Selatan akan selesai pada satu tahun pertama kepemimpinannya.
“Kami pastikan masalah air minum bagi krama di Kuta Selatan selesai pada satu tahun pertama kepemimpinan kami,” tegasnya lagi.
Program lain dipastikan akan berjalan sesuai visi dan misi yang sudah disampaikan.
Di antaranya Rp2 miliar untuk desa adat, Rp1 miliar per banjar adat, Rp150 juta per subak, Rp25 juta tunjangan kematian, Rp2 juta untuk lansia, pendidikan gratis untuk sekolah negeri dan swasta, kesehatan gratis serta be celeng setiap Galungan bagi umat Hindu.
Bagi umat lain, daging disesuaikan seperti sapi atau kambing.
Di bagian lain, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengaku memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pelaku pariwisata untuk menyampaikan segala permasalahan.
“Kami ingin menyerap aspirasi pelaku pariwisata, khususnya di Kabupaten Badung,” tegasnya.
Kaesang Pangarep memastikan Suyadinata akan di-back-up pusat, sehingga bisa memenangkan kontestasi Pilkada Serentak 2024.
“Cawabup Putu Alit Yandinata dipanggil Presiden Prabowo. Sementara I Wayan Suyasa akan dipanggil Pak Jokowi ke Solo beberapa hari ke depan. Ini dipastikan bentuk support bagi Suyadinata,” tegas Kaesang Pangarep disambut tepuk tangan panjang pelaku pariwisata yang hadir.
Sebelumnya, pelaku pariwisata melontarkan beban yang dirasakan pengelola akomodasi wisata di Badung.
Saat ini, pelaku akomodasi lebih banyak mengandalkan jasa online travel agent dan dikenakan jasa hingga 22 persen.
“Namun, kami masih harus kena PPN 12 persen lagi. Kalau memungkinkan mohon agar PPN ini bisa dihapus sehingga pengelola akomodasi bisa tetap eksis. Mohon bawa aspirasi kami ke pusat,” ungkap perwakilan stakeholder pariwisata Badung.
Dari kalangan SPSI, muncul desakan agar pendapatan pekerja sektor pariwisata tak hanya upah minimum kabupaten (UMK).
“Kami ingin pekerja pariwisata memperoleh upah minimum sektoral (UMS) yang sebelumnya sudah sempat diterapkan,” kata Ketua FSPSI Semarakandi.
Karena dinilai komitmen dengan kebutuhan pariwisata dan peduli dengan pekerja pariwisata, ratusan pelaku pariwisata sepakat untuk mendukung, memilih, dan memenangkan Paket Suyadinata sebagai Bupati dan Wakil Bupati Badung.
“Karena komit. Kami siap memenangkan Suyadinata,” ujar pelaku pariwisata kompak. (bp/ken)