Ilustrasi sembahyang – Puja Trisandhya bertujuan untuk meminta perlindungan dan pengampunan dari Tuhan.
BALI, Balipolitika.com – Mantram Trisandhya, adalah mantra yang sangat lekat dengan kehidupan umat Hindu sehari-hari.
Biasanya mantra ini terucap tatkala peralihan waktu, yakni pukul 6 pagi, 12 siang, dan 6 sore. Mantra ini juga terucap sebelum umat Hindu melakukan panca atau kramaning sembah (sembahyang).
Mungkin masih banyak yang belum tahu, isi dan arti dari mantra ini. Sebab bahasa yang terpakai adalah Bahasa Sansekerta.
Padahal makna dari mantra ini sangat luar biasa, karena merupakan doa kepada Tuhan agar dosa terampuni dan selalu terlindungi.
Bait pertama, ‘Om bhur bhvah svah, tat savitur varenyam, bhargo devasya dhimahi, dhiyo yo nah pracodayat’.
Arti dari bait ini, Om Sang Hyang Widhi, kami menyembah kecemerlangan dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi yang menguasai bumi, langit, dan sorga, semoga Sang Hyang Widhi menganugerahkan kecerdasan dan semangat pada pikiran kami.
Bait kedua, ‘Om narayana evedam sarvam, yad bhutam yac ca bhavyam, niskalanko niranjano nirvikalpo, nirakyatah sudah Devo Eko, narayanah ma dvitiyo asti kascit’.
Arti mantra ini, om Sang Hyang Widhi, semua yang ada berasal sari Sang Hyang Widhi, baik yang telah ada maupun yang akan ada.
Sang Hyang Widhi bersifat gaib tidak ternoda, tidak terikat oleh perubahan, tidak dapat terungkapkan, suci, Sang Hyang Widhi Maha Esa, tidak ada yang kedua.
Bait ketiga, ‘Om twam sivah tvam mahadevah, isvarah paramessvarah, Brahma visnus ca rudras ca, purusah parikirtitah.
Arti bait ini, Om Sang Hyang Widhi, engkau adalah Siwa yang menganugerahkan kerahayuan, Mahadewa (dewata tertinggi), Iswara (mahakuasa), Parameswara (sebagai maha raja adiraja), Brahma (pencipta alam semesta dan segala isinya), Wisnu (pemelihara alam semesta dan segala isinya), Rudra (yang sangat menakutkan) dan sebagai Purusa (kesadaran agung).
Bait keempat, ‘Om papo ham papakarmaham, papatma papasambhavah, trahi mam pundarikaksa, sabahya bhyantarah sucih.
Arti bait ini, Om sang Hyang Widhi, hamba ini papa, perbuatan hambapun papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Sang Hyang Widhi, Sang Hyang Widhi yang bermata indah, bagaikan bunga teratai, sucikan jiwa dan raga hamba.
Bait kelima, ‘Om ksamasva mam mahadevah, sarvaprani hitankara, Mam moca sarva papebhyah, palayasva sada siva’.
Arti bait ini, Om Sang Hyang Widhi, ampunilah hamba, Sang Hyang Widhi yang maha agung anugerahkan kesejahteraan kepada semua makhluk. Bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah hamba Om sang Hyang Widhi.
Kemudian bait terakhir, ‘Om ksantavyah kayiko dosah, ksantavyo vaciko mama, ksantavya Mamasa dosah, tat pramadat ksamasva mam.
Arti bait ini, Om Sang Hyang Widhi, ampunilah dosa yang dilakukan oleh badan hamba, ampunilah dosa yang keluar dari kata-kata hamba, ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelahiran hamba.(BP/OKA)