KARANGASEM, Balipolitika.com– Masih ingat kasus wisatawan asing yang naik ke pelinggih padmasana Pura Gelap Besakih, Karangasem, Bali di bulan April 2018 silam?
Sadar akan kesalahannya, turis bernama Bernat itu menyampaikan permohonan maaf melalui Instagram pribadinya pada Rabu, 18 April 2018 sekitar pukul 16.00 Wita.
Dalam video berbahasa campuran Inggris-Indonesia itu, Bernat memohon maaf kepada umat Hindu dan menegaskan bahwa dirinya tidak tahu-menahu mengenai aturan tidak boleh naik ke tempat suci tersebut.
Hal serupa terjadi pada September 2019 di Pura Batukaru, Desa Wongaya Gede, Penebel, Tabanan, di mana turis Finlandia bernama Jarvi Tony Kristian (37 tahun) naik ke pelinggih hingga akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Denpasar Selatan sebelum akhirnya menghaturkan upacara guru piduka sebagai bentuk permohonan maaf atas kekhilafannya.
Terbaru, tindakan nakal turis asing tersebut ditiru oleh 2 orang jero mangku di Pura Besakih, Karangasem, Bali.
Belum diketahui betul apakah cara ngayah dengan naik dan duduk di atas pelinggih tersebut dibenarkan atau tidak mengingat jika hal sama dilakukan oleh turis asing secara otomatis langsung dicap sebagai penodaan tempat suci.
Cara ngayah unik oleh 2 pemangku saat memasang busana atau wastra dengan naik dan duduk di pelinggih Pura Besakih itu heboh di media sosial hingga menuai cibiran netizen.
Tak hanya foto-foto, dalam sebuah video, tampak satu pemangku di atas pelinggih, memanggil kerabat di bawahnya untuk menjulurkan palu.
Netizen mempertanyakan kenapa harus memasang wastra atau busana pada pelinggih harus menginjak bahkan duduk di linggih Ida Batara.
Aktivitas ngayah itu diketahui serangkaian karya suci Ida Bhatara Turun Kabeh pada 12 April 2025 mendatang.
Hal itu diperkuat dengan unggahan di media sosial Pura Agung Besakih yang menginformasikan tentang pelaksanaan memasang busana atau wastra alias ngias yang dilaksanakan pada Selasa, 1 April 2025.
“Selanjutnya masang busana akan dilaksankan di seluruh Pura Pakideh Pura Agung Besakih, Pura Pedharman yang diperkirakan sebelum Prosesi Nedunang Pralingga Ida Bhatara 9 april 2025 dari keselurahnya sudah selesai,” demikian tertera di akun Pura Agung Besakih. (bp/ken)