LAYAR LEBAR: Film Home Sweet Loan yang menginspirasi dan jangan dilewatkan!
DENPASAR, Balipolitika.com- “Untuk generasi sandwich, film ‘Home Sweet Loan’ setidaknya dapat merangkul kamu menjalani kehidupan”.
Rumah produksi Visinema kembali menghadirkan film yang melibatkan keluarga, dengan spotlight anak terakhir.
‘Home Sweet Loan’ mengajarkan kita banyak hal, terutama dalam memperlihatkan bagaimana seorang anak terakhir yang selama ini dipandang manja dan selalu bergantung pada orang lain, namun kenyataannya tidak.
Dalam film ini, anak terakhir lah yang menjadi sumber pengeluaran ketika orang tua sudah pensiun dan kakak-kakak nggak bisa berkontribusi banyak.
Film ini menceritakan Kaluna (Yunita Siregar) yang bermimpi memiliki rumah, tapi harus menanggung beban keluarga.
Dengan gaji seadanya dan kondisi finansial keluarga yang sulit, ia kesulitan mewujudkan mimpi yang dia mau. Kaluna kerap dihadapkan dengan situasi yang sulit dan sering terjadi di kehidupan nyata.
Namun, pada akhirnya ia berhasil melalui semuanya walau harus mengorbankan sesuatu yang baginya berharga.
Adaptasi dari novel
Fakta menariknya, film ini diangkat dari sebuah novel karya Almira Bastari.
Buku ini cukup populer di kalangan generasi muda dan berhasil mencuri perhatian karena mengangkat isu sehari-hari yang sangat relevan dengan kehidupan saat ini.
Almira juga telah dikenal sebagai penulis ‘Ganjil Genap’ yang sudah diadaptasi juga ke layar lebar.
Relevan dengan tantangan kehidupan yang ada
Salah satu yang menjadi daya tarik film ini adalah bagaimana kisah Kaluna bisa sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, bahkan di kalangan anak muda yang termasuk generasi sandwich.
Hidup dengan kesederhanaan, gaji nggak seberapa, gaya hidup tinggi, tapi harus bekerja lebih keras dan irit untuk memantapkan mimpinya dapat membeli rumah.
Ada sebuah adegan di mana Kaluna sedang mencari rumah baru bersama teman-temannya, namun setiap rumah memiliki kekurangan yang berbeda.
Hal ini turut memperlihatkan apa yang benar-benar terjadi di kehidupan nyata.
Nggak ada yang sempurna, hingga akhirnya menemukan tempat yang tepat walau jauh dari tempat kerja.
Berikan detail realistis
Gambaran rumah keluarga yang dikisahkan dalam film ini begitu nyata.
Kaluna tinggal di rumah yang sederhana, dengan anggota keluarga yang banyak dan kehadiran ponakan yang masih kecil.
Adegan-adegan seperti pakaian atas bawah berbeda, membangun kemah dalam kamar, digangguin ponakan ketika lagi lelah, keran air copot ketika mau dipakai, hingga tiba-tiba muncul iklan ketika lagi mendengarkan lagu.
Hal-hal yang sederhana, tapi terasa sangat realistis, membangun cerita ini jadi punya nilai lebih.
Manisnya chemistry Kaluna dan Danan
Dari satu film yang mampu menghadirkan emosi naik turun, ada salah satu adegan yang membuat penonton turut salah tingkah dan gemas adalah ketika Kaluna dan Danan sudah berada dalam satu frame.
Danan (Derby Romero) merupakan laki-laki di antara perkumpulan persahabatan, yang sepertinya zodiaknya gemini.
Karakternya dibuat mudah menaklukan hati perempuan dan punya pergerakan sulit ditebak.
Seperti ada pelangi setelah turunnya hujan, Danan memberi suasana baru yang menyenangkan, setelah beberapa adegan yang bikin nangis.
Chemistry menggemaskan antar sahabat ini kemudian memberi akhir cerita yang memuaskan
Dari Kaluna, kita belajar bahwa hidup memang nggak selamanya berada dalam kendali kita.
Bahkan untuk mimpi yang sudah kita tulis, kerja keras yang sudah dikeluarkan, harus tetap ada pengorbanan.
Pada akhirnya, kita akan dipertemukan dengan suatu hal yang kita butuhkan lebih dulu, bukan yang kita inginkan.
Bagi kamu yang belum nonton, film ‘Home Sweet Loan’ masih ada di bioskop, ya! (bp/dp/ken)
