SOSOK – Beyonce terseret dalam pusaran kasus kekerasan dan pelecehan seksual P Diddy, sang artis mega bintang konon tahu perbuatan bejat sang produser.
SELEB, Balipolitika.com – Beyonce terjerat dalam pusaran kasus pelecehan seksual dan kekerasan oleh P Diddy ke ratusan korbannya.
Beyonce konon adalah salah satu kaki tangan P Diddy. Dan setelah kasus ini mencuat sang diva kehilangan jutaan followers di akun IGnya.
Meski semua itu belum terbukti, namun dugaan kuat hubungan Beyonce dengan sang rapper dan produser itu santer terendus di berbagai kalangan.
Salah satu tujuan Beyonce, konon mengancam artis yang lebih terkenal dari dirinya. Bahkan video Adele malah berterimakasih pada Beyonce pun viral belakangan ini.
Padahal saat itu Adele yang mendapatkan penghargaan. Banyak warganet yang mengira, Adele melakukan itu karena takut ia akan hilang seperti artis-artis famous lainnya.
Beyonce pun kerap mendapat image sebagai artis super power, yang cukup membuat banyak orang takut dan ngeri.
Dugaan sokongan P Diddy di belakangnya lah, yang membuat Beyonce santer menjadi buah bibir merupakan bagian dari kejahatan kelam itu.
P Diddy sendiri terlibat dengan kasus pelecehan dan kekerasan seksual kepada banyak orang, bahkan artis seperti Justin Bieber pun konon menjadi korbannya.
Pria ini menjalankan ambisi busuknya di sebuah pesta yang bernama Freak Party.
Daftar gugatan hukum pada Sean “Diddy” Combs bertambah. Kabar terbaru, 120 individu mengajukan tuntutan terhadap P. Diddy atas pelecehan seksualnya.
Miris, dugaan 25 orang di antaranya adalah anak di bawah umur, termasuk seorang anak laki-laki berusia 9 tahun.
Kabar ini oleh pengacara terkemuka di Texas, Tony Buzbee. “Korban termuda kami saat kejadian berusia sembilan tahun. Kami memiliki seorang korban yang berusia 14 tahun. Kami memiliki korban yang berusia 15 tahun,” kata Buzbee.
Kejadian itu terjadi dalam waktu berbeda, tapi dalam rentang waktu tahun 1991 hingga tahun ini.
Lebih lanjut, Buzbee menceritakan kejadian dengan korban termuda, melalui press conference online, Selasa (1/10).
Saat itu, dugaan korban mendatangi studio milik Sean Combs, Bad Boy Records di Manhattan, untuk ikuti audisi dengan harapan mendapat kontrak rekaman.
Sayangnya di tengah proses, dugaan anak tersebut menerima pelecehan secara seksual oleh Sean Combs dan beberapa orang lainnya dalam studio.
Sementara terdapat korban lainnya, yang ikut perintah untuk melakukan tindakan seksual setelah janji Combs akan menjadi bintang.
Korban menemuinya sendiri, tanpa orang tua. “Saat mereka berada di area privat, Combs menyuruh korban melakukan seks oral kepadanya,” kata Buzbee, dikutip Rolling Stones.
Pengacara Buzbee juga mengatakan klien yang mengalami pelecehan saat berusia 15 tahun menghadapi kejadian yang berbeda.
Kala itu, remaja perempuan yang menjadi korban konon terbang ke New York City untuk menghadiri sebuah pesta. Namun remaja tersebut dugaannya mendapat bius dan di perkosa oleh Combs.
Melansir Wolipop, korban lainnya dari 120 orang yang menggugat terbagi rata atas pria dan wanita. Pengacara Buzbee juga menyebutkan dirinya dan tim telah mengumpulkan gambar, video teks dengan bukti dari dugaan pelecehan P Diddy. (BP/OKA)