SAKIT: Ilustrasi kemaluan salah seorang wartawan sebuah media online di Bali yang ditendang emak-emak pada Selasa, 10 September 2024.
BADUNG, Balipolitika.com– Nasib apes menimpa DK (56 tahun) seorang wartawan sebuah media online di Bali, Selasa, 10 September 2024.
Ia menjadi korban pemukulan oleh seorang perempuan tak dikenal di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri di Jalan Raya Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Menurut korban, kejadian berawal saat ia hendak membayar tiket online sebuah acara yang akan digelar di Bali.
Saat memsuki ATM dan akan melakukan transaksi korban merasa terganggu oleh seorang anak laki-laki kecil yang berlarian di dalam ATM sambil sesekali menarik celana korban dan merapatkan badannya di kaki korban.
Merasa terganggu korban meminta kepada ibu anak tersebut (pelaku pemukulan) untuk menjaga anaknya.
“Tapi tidak dihiraukan sementara pelaku sedang duduk di lantai bersama seorang teman prianya dan tidak sedang melakukan transaksi. Karena tetap membiarkan, saya akhirnya keluar ATM dan memanggil satpam. Di saat saya akan melakukan transaksi kembali, saat itu satpam sudah keluar dan anak kecil tesebut kembali berlarian di dalam ATM dan sesekali menarik badan saya. Pada saat tinggal memasukkan nomer tujuan, anak tersebut berjalan menuju arah di antara saya dan mesin ATM. Karena saya tidak bisa menunda transaksi lagi, saya cegat anak tersebut menggunakan paha,” ujar korban.
Pada saat itulah tiba-tiba korban dipukul dari belakang oleh ibu anak tersebut dengan alasan bahwa korban telah menendak anaknya menggunakan kaki.
Korban terus dipukul dan ditendang beberapa kali oleh pelaku sementara korban mencoba menghindar menjauh dari mesin ATM dalam kondisi proses transaksi belum selesai.
“Saya menduga ini seperti sindikat. Kejadiannya seperti direncanakan. Jika misalnya transaksi penarikan tunai mungkin uang yang keluar mesin ATM bisa saja hilang, atau jika transaksi transfer antar bank bisa saja nomor tujuan diganti, tapi ini prosesnya lain karena ini transaksi pembayaran tiket online. Saat saya kembali ke mesin ATM saya lihat ada menu untuk memasukkan pin ATM saya kembali,” ujar korban.
Tak hanya dipukuli, kemaluan korban juga ditendang hingga ia tak bisa berkata apa-apa menahan rasa sakit.
Korban menambahkan bahwa ia menyayangkan sikap satpan yang tidak tuntas melihat apa yang menjadi keluhan nasabah saat berada di dalam mesin ATM.
Akibat pemukulan tersebut, korban mengalami perih di bagian kepala dan kemaluan serta langsung melaporkan kejadian pemukulan tersebut ke Polsek Kuta setelah sebelumnya melakukan visum di RS Kasih Ibu Kelan.
Di sisi lain, pelaku juga sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian tetapi tidak ditahan.
Saat dikonfirmasi ke Polsek Kuta membenarkan kejadian itu.
“Siap Bapak. Nanti kami gelarkan juga. Rencana kami koordinasi dengan pihak RS juga untuk hasil visum korbannya,” ungkap Kanit Reskrim Polres Kuta, Iptu Anggi Wahyu Romadhoni, S. Tr. K., kepada awak media, Rabu, 11 September 2024. (bp/ken)