SOSOK – Seluruh kepala daerah dari Bali berpose bersama saat pelantikan.
BALI, Balipolitika.com – Usai Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengeluarkan titah agar kepala daerah tidak ikut retret ke Magelang.
8 kepala daerah di Bali, termasuk Gubernur Bali dan wakilnya tidak hadir di Magelang. Hanya Bupati Karangasem, menjadi satu-satunya perwakilan dari Bali yang ikut retret.
Setelah pelantikan di Jakarta, seluruh kepala daerah asal Bali sebenarnya bersama-sama mendarat di Yogjakarta. Namun hanya Gus Par yang akhirnya menghadiri retret di hari pertama.
Hari kedua Sabtu (22/2), Gusti Putu Parwata dan kepala daerah lainnya se-Indonesia ikut dalam agenda mendengarkan pengarahan Mendagri, Tito Karnavian.
Selain Tito Karnavian, para kepala daerah juga akan mendapatkan pengarahan dari Wamendagri, Bima Arya serta narasumber lainnya.
Gus Par sapaannya, sempat membagikan momen dirinya mengikuti retret hari kedua. Jika hari pertama menggenakan seragam Komcad, hari kedua ia menggenakan seragam dengan corak yang lebih polos. Mengawali retret hari kedua, dengan kegiatan olahraga bersama.
“Hari kedua retreat ini, dengan kegiatan olahraga bersama. Kami kepala daerah jam 05.30 Wita sudah olahraga pagi,” ujar Gus Par, Sabtu (22/2).
Setelah olahraga, mereka lalu mengikuti upacara bendera. Gus Par bahkan sempat membagikan momen berfoto bersama, Bupati Indramayu Lucky Hakim.
“Upacara bendera mulai pukul 08.00 Wita. Lalu lanjut mendengarkan pengarahan Mendagri, bapak Tito Karnivian,” ungkapnya.
Kepala daerah lainnya asal Bali, tidak ikut retret hari pertama, setelah adanya instruksi dari Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya atau yang akrab sapaannya De Gadjah, menyoroti sikap sejumlah kepala daerah di Bali yang tidak mengikuti retret.
De Gadjah menyatakan pentingnya kepala daerah mematuhi arahan Presiden RI, sebagai kepala negara yang rakyat pilih.
“Intinya kepala daerah rakyat pilih, kepala daerah harus mengikuti instruksi dari Presiden RI. Kan ini program Presiden RI, seharusnya ya datang (ikut retret),” katanya Sabtu (22/2).
Namun kalau tidak hadir, De Gadjah mengatakan hal itu kembali lagi ke kebijakannya masing-masing.
“Mau mengikuti partai, silakan. Saya tidak komentar urusan internal partai, kalau urusan rakyat itu yang saya komentari. Nggih, kalau untuk urusan internal partai saya nggak komentar,” imbuhnya.
Para kepala daerah mengikuti retret selama sepekan. Tujuan utama retret tersebut, secara umum untuk menyelaraskan visi antara pemerintah pusat dan daerah, serta memperkuat koordinasi antar pemimpin daerah.
Selama retreat, para kepala daerah akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang tugas dan tanggung jawab sebagai kepala daerah.
Selain itu, mereka juga akan pelatihan untuk mengelola anggaran dengan efisien dan memahami pentingnya ketahanan nasional serta wawasan kebangsaan.
Dengan kegiatan tersebut, sangat harapannya mampu meningkatkan kinerja pemerintahan daerah, yang dampaknya nanti kepada kepentingan masyarakat. (BP/OKA)