PENJELASAN: (Tengah) Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Bali, Hamidi Hamid. (Sumber: Gung Kris)
DENPASAR, Balipolitika.com- PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali kembali mengingatkan akan bahayanya bermain layang-layang di dekat jaringan listrik, meminta siapapun warga Bali khususnya anak-anak agar menjauh dari jaringan transimisi listrik PLN demi keselamatan masing-masing, dikutip Senin, 29 Juli 2024.
Hal tersebut diungkapkan Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Bali, Hamidi Hamid saat acara jumpa pers beberapa waktu lalu mengatakan layang-layang yang tersangkut pada jaringan transmisi juga bisa menyebabkan listrik di Bali padam, kejadian ini tentu akan merugikan banyak orang sehingga diharapkan warga lebih bijak bermain layang-layang.
“Kebanyakan kami sekarang malam kejadiannya di transmisi kami. Kalau malam hari itu angin belum tentu ada, lalu tahu-tahu (layang-layang, red) turun sendiri dan kena transmisi kami,” imbuhnya.
Pihaknya mencatat, hingga 23 Juli 2024 sudah ada 28 kejadian layang-layang tersangkut di kabel listrik, kebanyakan ditemukan talinya terlilit di saluran transmisi bahkan kejadiannya pada malam hari, dimana banyak orang yang memanfaatkan listrik untuk penerangan.
Selain mengimbau warga, PLN juga telah meningkatkan kegiatan Ground Patrol untuk meminimalisir kejadian fatal akibat gangguan layang-layang tersebut, pihaknya juga melakukan pendekatan secara persuasif kepada warga.
“Kami terus meningkatkan ground patrol. Sudah ada 327 regu ground patrol di seluruh Bali. Kalau melihat dari sosialisasi yang kami lakukan, dirasa sudah lebih dari cukup,” ucapnya.
Tak henti-henti PLN UID Bali menginformasikan warga, bahwa bermain layang-layang di dekat instalasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dan transmisi sangatlah berbahaya. (bp/gk)