Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Sudikerta Anggap Isu Kotak Kosong Pilgub Bali 2024 Angin Lalu

BALI DIATENSI: Tokoh masyarakat Bali, Jero Mangku Gede Sudikerta yang juga Mantan Wakil Gubernur Bali, memberikan pandangannya terkait isu kotak kosong Pilgub Bali 2024. (ilustrasi: Gung Kris)

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Salah satu tokoh masyarakat Bali Jero Mangku Gede (JMG) Sudikerta yang jug pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali 2013-2018, mengatakan isu kotak kosong dengan menggiring isu Pasangan Calon (Paslon) tunggal pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024 merupakan angin lalu, menegaskan bahwa Bali telah menjadi atensi dan kontestasi pada 27 November 2024 mendatang akan diramaikan beberapa paslon, dikutip pada Sabtu, 15 Juni 2024.

Diungkapkan JMG Sudikerta kepada awak media yang kebetulan saat itu mampir di kediamannya, ia menilai Pilgub Bali 2024 tidak akan ada kotak kosong pasca kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming pada Pilpres 2024 lalu, Bali akan menjadi atensi pusat jelang kontestasi Pilkada Serentak 2024 mendatang.

“Isu (kotak kosong, red) itu memang sengaja dihembuskan dari pihak-pihak yang berkepentingan untuk memunculkan calon tunggal, saya rasa tahun ini itu hanya angin lalu. Pasalnya, Prabowo-Gibran berhasil menang disini (Bali, red) tentu pilkadanya pasti akan menjadi atensi,” ungkap JMG Sudikerta, Jumat, 14 Juni 2024.

Selanjutnya ia juga mengatakan, jika memang kotak kosong terjadi di Pilgub Bali 2024 tentu proses demokrasi di Bali akan dianggap mati, Partai Politik (Parpol) akan dianggap gagal dalam menyiapkan pemimpinnya melalui kaderisasi, hal itu tentu akan mencoreng citra Bali, karena gagal dalam menjalankan demokrasi di mata dunia.

Ia memprediksi, akan ada muncul dua paslon dari masing-masing kubu, baik itu dari PDI Perjuangan dengan kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, memberikan suasana politik baru di tengah masyarakat yang menginginkan perubahan untuk Bali kedepan.

Selain itu, sebagai mantan Ketua DPD Golkar Bali ia melihat PDI Perjuangan dengan kekuatan militansi yang luar biasa di Bali, tentu akan menurunkan kader-kader terbaiknya di Pilkada Bali 2024, seperti Wayan Koster, I Nyoman Giri Prasta, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan Bintang Puspayoga.

Sementara di kubu KIM Plus juga dipastikan tidak akan tinggal dia, seperti duet Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Rai Mantra) dengan Made Muliawan Arya (De Gadjah) atau Mantra-Mulia telah mendapat respon positif sebagian masyarakat Bali.

“Saya rasa dua kubu akan betarung merebut kemenangan di Pilgub Bali 2024, sama-sama luar biasa ini posisinya. Namun, alangkah baiknya jika ada kombinasi dari Utara dan Selatan,” sentilnya.

Terkait opininya tersebut, JMG Sudikerta melihat adanya potensi besar jika saja sosok Letjen TNI Nyoman Cantiasa menjadi rekomendasi pusat, mengingat situasi Bali saat ini yang sedang diterpa banyak masalah keamanan menjadi indikator utama, bahwa Bali membutuhkan figur profesional non parpol seperti Nyoman Cantiasa.

“Sah-sah saja, beliau (Nyoman Cantiasa, red) salah satu putra terbaik Bali kok. Bali pasti aman ditangan beliau, tapi sekarang kan tinggal menunggu siapa dipercaya partai untuk mendapatkan rekomadasi,” jelasnya.

JMG Sudikerta juga berharap masyarakat Bali bisa cerdas dalam menentukan pilihan jelang Pilkada Serentak 2024, selain itu Gubernur dan Wagub Bali terpilih nantinya mampu membangun infrastruktur pariwisata dan budaya sebagai ciri khas Pulau Dewata, mempermudah akses ekonomi masyarakat Bali secara lebih merata. (bp/gk)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!