Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Seni & Budaya

All Out! Denpasar Telan Rp3.2 Miliar untuk Pentas di PKB 2024

Libatkan 21 Sekehe

PESTA KESENIAN BALI: Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Wali Kota, I Kadek Agus Arya Wibawa, dan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat menyaksikan penampilan Peed Aya Duta Kota Denpasar serangkaian Pesta Kesenian Bali XLVI Tahun 2024 di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, Denpasar. 
Duta Kota Denpasar yang memukau di pawai pembukaan PKB 2024


DENPASAR, Balipolitika.com-
 Peed Aya (Pawai) Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI Tahun 2024 yang bertemakan Jana Kerthi, Paramaguna Wikrama, Harkat Martabat Manusia Unggul dibuka secara resmi oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Bapan RI, Agus Harimurti Yudhoyono di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, Denpasar, Sabtu 15 Juni 2024.

Duta Kota Denpasar pun turut andil dalam pelaksanaan pawai tersebut. Dimana, penampilan garapan bertajuk Ida Cokorda Mantuk Ring Rana menjadi konsep penampilan yang dibawakan oleh gabungan seniman Kota Denpasar lintas generasi.

Dalam kesempatan tersebut, pelaksanaan pawai juga disaksikan langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Dharmawati Puspayoga, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekraf RI, Angela Herliani Tanoesoedibjo, Pj. Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya dan tentunya Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa.

Tampak pula Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa serta undangan lainya.

Diawali dengan papan nama Kota Denpasar, rangkaian Peed Aya Duta Kota Denpasar menampilkan peragaan busana khas Kota Denpasar, dilanjutkan dengan Tari Janger dan Gandrung sebagai tari pergaulan yang diiringi Gambelan Gong Suling.

Selanjutnya pada bagian kedua turut ditampilkan Prosesi Mepandes atau Potong Gigi yang diiringi Gender Wayang dan adhi Merdangga anak-anak. Sedangkan sebagai pemuncak, turut dipersembahkan Garapan Ida Cokorda Mantuk Ring Rana.

Kordinator Peed Aya Ida Bagus Eka Harista menjelaskan, pada pawai tahun ini sedikitnya sebanyak 500 seniman dilibatkan. Dimana, garapan tematik Ida Cokorda Mantuk Ring Rana merupakan aktualisasi nilai luhur kearifan lokal Bali tentang upaya mewujudkan sumber daya manusia berkualitas unggul, kawista, beradab dan bermartabat.

Hal ini dilaksanakan dengan meneladani sikap mulia guru – guru suci, Ida Dalem, Raja Bali, Leluhur, Lelangit, dan Pahlawan Bali. Hal ini sejalan dengan Tema PKB XLVI yakni Jana Kerthi, Paramaguna Wikrama, Harkat Martabat Manusia Unggul.

Dikatakannya, secara khusus garapan tematik ini menceritakan tentang perjuangan I Gusti Ngurah Made Agung sebagai raja Kerajaan Badung yang secara langsung memimpin perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan gugur dalam Perang Puputan Badung.

Beliau merupakan pemimpin yang sangat taat dengan ajaran-ajaran Agama. Dan setelah menjabat sebagai Raja, beliau disarankan untuk melakukan upacara potong gigi oleh Pedanda Beji.

Gus Eka menjelaskan, dalam perjuangannya, I Gusti Ngurah Made Agung selalu berpegang teguh pada kebenaran dan setia sampai mati membela harga diri tanah kelahiran. Semangat dan karakter dari I Gusti Ngurah Made Agung menjadi sebuah motivasi peran generasi Kota Denpasar dalam menjaga keberlangsungan budaya, tradisi, dengan spirit “Vasudhaiva Kutumbakam”.

Atas kegigihan inilah I Gusti Ngurah Made Agung dikenal dengan nama lain Ida Cokorda Mantuk Ring Rana.

Garapan utama ini diawali dengan Kapal Sri Komala yang terdampar dan diiringi pasukan Belanda serta saudagar Cina. Baris Lanang Wadon serta Bala Ngarebeg dan ogoh-ogoh sebagai penetralisir dan spirit pertumbuhan baru dari kehidupan manusia. Dimana, garapan ini diiringi oleh Barungan Agung Gambelan Baleganjur.

“Dari konsep inilah penggarap memadukan karya seni tari yang dikemas dalam sajian tematik pawai atau Peed Aya PKB XLVI yang bertajuk Ida Cokorda Mantuk Ring Rana, yang tentunya disesuaikan dengan tema Jana Kerthi, Paramaguna Wikrama, Harkat Martabat Manusia Unggul,” ujarnya

Sementara, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa ditemui usai pelaksanaan Peed Aya PKB XLVI mengatakan bahwa Pemkot Denpasar mendukung penuh pelaksanaan PKB setiap tahunya.

Ajang PKB ini dapat menjadi wahana bagi seniman Kota Denpasar untuk mengembangkan seni dan kebudayaan serta kearifan lokal Bali khususnya Kota Denpasar sebagai ajang pelestarian dan penguatan dalam berkesenian.

Pihaknya mengaku bangga dengan penampilan Duta Peed Aya Kota Denpasar. Dimana menurutnya seluruh seniman telah sukses menampilkan yang terbaik dalam kemasan judul garapan tematik Ida Cokorda Mantuk Ring Rana.

“PKB ini merupakan ajang apresiasi seni bagi seluruh seniman di Kota Denpasar sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni di Kota Denpasar, dan tadi Duta Peed Aya Denpasar sudah tampil luar biasa, memberikan gambaran dan edukasi tentang perjuangan salah satu panutan di Kota Denpasar yaitu I Gusti Ngurah Made Agung atau yang dikenal dengan sebutan Ida Cokorda Mantuk Ring Rana,” jelas Jaya Negara.

Usai pelaksanaan pembukaan Peed Aya di Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, pelaksanaan PKB XLVI dilanjutkan dengan Pagelaran Perdana di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center.

Untuk diketahui, Pemkot Denpasar mengikuti seluruh materi PKB dengan mengirimkan 21 Tim Duta Kesenian yang akan berlaga di PKB XLVI. Ribuan seniman turut dilibatkan, jumlah tersebut terdiri atas seniman anak-anak, seniman muda, seniman tua, hingga seniman legendaris.

Bahkan, guna mensukseskan pelaksanaan kegiatan ini, Pemkot Denpasar menyiapkan anggaran sebesar Rp.3,2 Miliar lebih yang terbagi kepada 21 sekehe Duta Kota Denpasar.(bp/luc) 

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!