BALI, Balipolitika.com – Cuaca buruk belakangan di Bali menyebabkan bencana alam. Seperti angin kencang dan pohon tumbang, bahkan gelombang tinggi.
Beberapa kerusakan juga terjadi, seperti di wilayah Batubulan, Gianyar, Bali. Hujan pada Sabtu 22 Maret 2025, menyebabkan bangunan balai gong berukuran 6×4 meter roboh.
Kerugian pun taksirannya Rp300 jutaan. Jero Mangku Pura Dalem, I Putu Arnawa (58) yang tahu kejadian ini pertama kali.
Saat itu beliau merasa cemas, lantaran angin berhembus sangat kencang di wilayah adatnya. Lantas beliau mengecek kondisi bangunan di Pura Dalem Taak.
Benar saja, ia mendapati bangunan balai gong Pura Dalem Taak sudah roboh dan rusak. Jero Mangku kemudian menginformasikan pada krama dan krama berdatangan untuk membantu.
Petugas dari Polsek Sukawati pimpinan Iptu I Nyoman Sadia, bersama dengan Unit Kecil Lengkap, Unit Intelkam, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa mendatangi TKP dan membantu warga untuk penanganan lebih lanjut.
Kapolsek Sukawati, Kompol I Ketut Suaka Purnawasa mengatakan, bencana alam ini merupakan salah satu dari banyak kejadian bencana alam yang terjadi di Bali, seperti banjir bandang, angin kencang, dan tanah longsor.
Kapolsek menjelaskan, sebelum bangun pura roboh dan rusak, di kawasan setempat terjadi angin kencang serta hujan.
Sementara, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, jumlah bencana yang terjadi akibat angin kencang Sabtu kemarin masih dalam pendataan.
Beruntung, akibat bencana tersebut di Kabupaten Gianyar tidak menimbulkan korban jiwa. “Masih pendataan, dan kita juga masih melakukan penanganan pohon tumbang dan tanah longsor di sejumlah lokasi,” ujar Dibya.
Dibya mengimbau, hingga beberapa hari ke depan, masyarakat untuk menghindari kawasan yang rawan bencana seperti tanah longsor dan pohon tumbang. Selain juga juga harus mewaspadai kawasan pesisir. Sebab angin kencang masih akan terjadi hingga Kamis 27 Maret ini.
1 Korban Meninggal di Buleleng
Wilayah Kabupaten Buleleng akhir-akhir ini juga terkena angin kencang. Kondisi cuaca ini mengakibatkan dampak bencana di beberapa titik, yang dominan pohon tumbang.
Berdasarkan data, sejak tanggal 19 Maret hingga 22 Maret 2025, tercatat ada 36 dampak bencana yang tersebar di beberapa titik. Yang mana 22 dampak bencana di antaranya terjadi pada tanggal 19 Maret.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah III atau BMKG Bali, angin kencang terjadi di hampir seluruh wilayah Bali. Termasuk juga Buleleng.
“Sesuai rilis BMKG, cuaca di Bali saat ini oleh faktor meteorologis yang salah satunya adalah bibit siklon 92S di Samudera Hindia Selatan,” ujarnya, Minggu (23/3).
Faktor meteorologis tersebut, lanjut Ariadi, menyebabkan terjadinya hujan ringan hingga lebat serta kilat dan angin kencang. Bahkan mempengaruhi juga tinggi gelombang di perairan wilayah Bali.
Ariadi tak memungkiri ihwal sejumlah dampak bencana di Buleleng yang terjadi sejak empat hari belakangan. Terlebih dampak bencana juga mengakibatkan kerugian materiil.
“Berdasarkan hasil asesmen, total kerugian akibat dampak bencana selama empat hari mencapai Rp 368,5 juta,” sebutnya.
Tindaklanjut atas prediksi cuaca ini, Ariadi mengatakan pohon perindang di jalan raya menjadi sorotan utama. Sebab berpotensi terjadi pohon tumbang, yang mengakibatkan korban jiwa.
“Mengenai hal ini, kami sudah koordinasikan dengan Balai Jalan, DLH, Dishub, juga polisi dan sudah lakukan beberapa pemangkasan,” ucapnya.
Di sisi lain, bencana pohon tumbang akibat angin kencang pada Rabu (19/3) nyatanya menyebabkan korban jiwa. Seorang warga asal Banjar Dinas Kembang Sari Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt bernama Gusti Made Sujana tertimpa Pohon tumbang.
Kapolsek Banjar, AKP I Dewa Gede Ariana mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.45 wita. Saat itu Gusti Made Sujana bersama istrinya bernama Putu Yastini tengah berkendara dari arah Denpasar menuju Seririt.
“Keduanya berboncengan mengendarai sepeda motor Jupiter MX DK 5862 UF. Pada saat berkendara, kondisi di sekitar sedang hujan deras serta angin kencang. Hingga di wilayah Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, tiba-tiba pohon jenis dadap ukuran besar di barat jalan tumbang dan menimpa keduanya,” ujarnya.
Sayangnya Gusti Made Sujana yang berada pada posisi supir tidak bisa selamat. Sedangkan istrinya mengalami luka lebam di bagian kepala.
Pemancar Disdukcapil Roboh Diterjang Angin
Cuaca buruk hujan serta angin kencang menyebabkan kerusakan bangunan di beberapa wilayah di Klungkung. Mulai dari rusaknya akomodasi wisata di Nusa Penida, rumah rusak tertimpa pohon timbang, hingga robohnya menara pemancar di Kantor Disdukcapil Klungkung.
Menara pemancar di Kantor Disdukcapil Klungkung roboh saat terjangan angin kencang, Sabtu (22/3). Menara itu sebenarnya sudah tidak berfungsi sejak tahun 2023. Namun karena menara yang roboh mengenai atap bangunan, gedung menjadi bocor.
“Pemancar sebenarnya sudah tidak berfungsi, tapi menimpa atap kantor jadi bocor. Apalagi di lokasi yang bocor ada server dan sebagainya,” ungkap Kadis Dukcapil Klungkung, Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana, Minggu (23/3).
Penanganan darurat, pegawai disdukcapil langsung memindahkan beberapa peralatan dan perlengkapan kantor di titik yang bocor. Terutama barang-barang elektronik seperti komputer dan sebagainya.
Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gede Surya Putra, turun langsung ke Kantor Dukcapil Klungkung untuk melihat kondisi tersebut. Agar tidak sampai menganggu pelayanan pendudukan, ia meminta secepatnya perbaikan di titik kerusakan atap.
“Semalam sudah datang tukang untuk perbaiki atapnya. Kami upayakan penanganan secepatnya, agar tidak sampai menganggu pelayanan disdukcapil senin besok,” ungkap Ida Bagus Jumpung.
Sementara di Nusa Penida, atap akomodasi wisata berupa lokasi Water Sport di Desa Kutampi rusak parah kena terjangan angin kencang. Saat kejadian wisatawan dan para pegawai arahan ke tempat aman, sehingga tidak sampai ada korban dalam musibah itu
Di Desa Kusamba, sebuah Bale Gong roboh. Sementara bangunan rumah juga dilaporkan rusak di Jalan Werkudara dan di Desa Nyalian.
Sebelumnya, angin kencang hingga menyebabkan pohon tumbang dan menimpa sebuah mobil yang mengangkut wisatawan juga terjadi di Jalan Raya Candidasa, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Sabtu (22/3).
Kejadian ini menyebabkan sopir dan seorang penumpang mengalami cedera serius dan langsung ke RSUD Karangasem untuk mendapatkan perawatan medis. (BP/OKA)