Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Penelitian dan RisetPOLEMIK

Gagasan Hilirisasi Sampah di Bali Jadi Industri

HILIRISASI: Penampakan tumpukan sampah di TPA Suwung mudah terbakar, menjadi preseden buruk bagi citra Pariwisata Bali, hingga kini belum menemukan solusi. (Sumber: bp/gk)

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Pengelolaan sampah di Bali masih menjadi persoalan serius yang kerap menimbulkan problematika tiap tahunnya, hingga saat ini solusi penangannya masih terus diupayakan oleh banyak pihak, tak terkecuali yang dilakukan rekan-rekan dari Waste4Change untuk Bali, membangun gagasan transformasi hilirisasi industri daur ulang sampah menjadi bahan baku yang memiliki nilai ekonomi.

Pandu Priambodo selaku Project Director Waste4Change, profesional pengelolaan sampah EcoBali menilai Pulau Dewata sebagai daya tarik utama Indonesia, seharusnya mampu menjadi contoh dalam pengelolaan sampah secara mandiri, dengan penerapan manajemen sampah berorientasi ekonomi sirkular dan komitmen ESG (Environment, Social, Govenance) sebagai refleksi visi keberlanjutan (sustainability), tentunya harus berpegang teguh pada proses ekonomi berbasis take, make, use, and dispose.

Dengan demikian, pelaku ekonomi menjaga agar sumber daya dapat dipakai selama mungkin, menggali nilai maksimum dari penggunaan, kemudian memulihkan dan meregenerasi produk dan bahan pada setiap akhir umur produk.

“Kami mencoba menjadi implementer dari hulu ke hilir dengan konsep pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab. Boleh dicek, berapa daerah di Indonesia saat ini yang darurat sampah? Jogja sudah tidak punya lagi TPA, tidak menutup kemungkinan Bali juga akan sama kedepan, kalau memang tidak ada upaya apapun dari Pemerintah sampah akan menjadi masalah bagi generasi selanjutnya. Sehingga harus ada inisiatif untuk merubah pola-pola lama dalam mengelola sampah,” ungkapnya, Jumat, 17 Mei 2024.

Hilirisasi Sampah menjadi Industri sebagai bentuk komitmen penuh, dengan melibatkan semua stakeholder, termasuk akademisi, pemerintah, industri swasta, komunitas, dan media. Ia juga berharap pemerintah bisa mempertimbangkan kebijakan Hilirisasi Pengolahan dan Pengelolaan Sampah menjadi industri prioritas di Bali. (bp/gk)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!