Dengan atau Tanpa Rasa
Aku selalu suka hujan
Juga lagu yang membawaku pulang
Dari gedung gedung penjaga pagi hingga petang
Catatan para pekerja senja
Lalu aku berjalan tanpamu
Menjadikan malam tanpa dialog
Sebelumnya kita banyak diam
Hanya tangan yang bekerja
Hingga ciumanmu mulai terasa kelu
Nyaris tanpa rasa
Aku lupa tapi betul tidak ingat
Menjadi manekin di kota ini
2025
Pejalan Mimpi
Bu, pagi ini aku terjaga kembali
Mengapa sayang?
Ada kristal kristal berhamburan di kota sunyi
Apa yang terjadi?
Seekor beruang kecil memberi buah arbei
Kunang kunang mengelilingiku
Akar pohon bergerak mendekatiku
Tidak bisa bernapas
Dunia yang baru kulihat
Ada wangi bunga tapi bukan lily
Beberapa ekor burung camar pada langit merah
Suara genta memanggilku untuk dekat
Aku ingat mimpi itu, bu
Diberkati dalam cahaya
Dharma yang tersirat
Lalu terkumpul jadi satu di bilik doa
2025
Luna
Luna, Aku jatuh cinta
Sepotong roti dan cangkir ikut tertawa
Pipiku memerah
Ia mengecupku tepat di pukul tiga
Luna
Aku serba salah
Hingga telunjuk kanan tertusuk jarum
Benangnya salah tempat
Luna
Aku bingung
Seperti bunga merekah di waktunya
Intermezo sampai beku
2025
Sebelum Ia Tertidur
Ia pergi dalam sedimentasi waktu
Pada jarak yang dinamakan “rindu”
Rumah itu kembali hening
Menjadi bilangan nol
Jejak jejak berkisah
Melahirkan ragam corak warna
Dialog yang tak habis dimakan rayap
Abadi dalam rengkuhan-Nya
Jalan yang dituju sudah dekat
Datang tidak sendiri
Mendekap kitab perenungan
Puisinya juga puisi-Nya
2025
BIODATA
Erna Wiyono nama asli Erna Winarsih Wiyono, lahir di Bogor, 16 Oktober. Ia adalah seorang jurnalis, perupa, penulis, kreatif desain program, praktisi pengajar seni untuk anak berkebutuhan khusus, dan penari Indonesia. Ia menulis puisi dan prosa, dimuat di berbagai media massa.