Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Bali Dicoret Jadi Tuan Rumah U-17, AWK: Kasihan Jokowi Dikerjai Pembantunya

KRITIS: Senator Republik Indonesia dapil Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa atau disingkat Arya Wedakarna berfoto di sebelah lukisan Presiden RI, Joko Widodo.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Provinsi Bali di luar negeri disebut sebagai daerah yang tidak punya komitmen sebab di awal menggebu-gebu dan menepuk dada menjadi tuan rumah perhelatan akbar Piala Dunia U-20, tapi belakangan justru berbalik 180 derajat melakukan penolakan di awal bulan April 2023 melalui pimpinannya, yakni Gubernur Bali Wayan Koster.

Dicap sebagai daerah yang tidak satya wacana alias tidak setia kepada kata-kata, Bali pun ditinggalkan investor event olahraga internasional.

Imbasnya, setelah Indonesia ditampar telak karena Piala Dunia U-20 gagal total hingga dipindah ke Argentina gara-gara penolakan Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang disentil banyak pihak lantaran mencampuradukkan urusan olahraga dan politik, event internasional Association of National Olympic Committees (ANOC) World Beach Games 2023 juga gagal digelar di Pulau Dewata.

Pada Selasa, 4 Juli 2023, ANOC menyatakan kalau Bali dicabut statusnya sebagai tuan rumah.

Lewat pernyataan resminya, ANOC menyatakan Bali gagal jadi tuan rumah akibat masalah anggaran.

Tak berhenti sampai di sana, dampak posisi Bali yang buruk di mata internasional imbas penolakan terhadap Piala Dunia U-20 oleh Gubernur Bali Wayan Koster berlanjut di bulan Agustus 2023.

Bali dicoret sebagai tuan rumah (host) Piala Dunia U-17 FIFA 2023.

Edisi ke-19 Piala Dunia U-17 FIFA ini digelar di Indonesia pada 10 November hingga 2 Desember 2023.

Minus Bali, FIFA memutuskan Piala Dunia U-17 akan dimainkan di Jakarta International Stadion (JIS), Stadion Manahan Solo sebagai lokasi penutupan, dan Stadion Si Jalak Harupat Bandung, serta Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Total 24 tim nasional berlaga dalam event akbar ini. Selain Indonesia, wakil Asia (AFC) adalah Iran, Korea Selatan, Jepang, serta Uzbekistan.

Berlanjut ke Eropa (UEFA), Benua Biru mengirimkan Spanyol, Inggris, Prancis, Jerman, dan Polandia.
Sementara dari zona Amerika Selatan (CONMEBOL), ada Brasil, Argentina, Kolombia, dan Ekuador.
Kemudian peserta asal kawasan Amerika Utara dan Tengah (Concacaf) adalah Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, dan Panama.

Peserta dari Afrika (CAF), yakni Mali, Burkina Faso, Maroko, dan Senegal. Terakhir dari zona Oseania mengirimkan Selandia Baru dan Kaledonia Baru.

Bali dipastikan tak ambil bagian dalam peristiwa sangat bersejarah ini dan fans pecinta sepakbola Pulau Dewata harus merogoh kocek lebih dalam jika ingin menonton langsung.

Kondisi Bali yang mendadak underdog di mata internasional, khususnya FIFA ini disoroti tajam oleh Senator Republik Indonesia dapil Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa atau disingkat Arya Wedakarna (AWK).

“Setelah gagal U20, Indonesia dipercaya untuk U17 tapi Bali tetap dikecewakan. Memang pusat tidak serius membela Bali dalam urusan sport tourism. Pemerintah daerah dan kabupaten juga kurang maksimal padahal mereka ini “1 jalur”. Walau Bali sudah terlanjur DICORET dan DIKECEWAKAN, masyarakat harus fokus pilih pemimpin baru untuk Bali dan Kabupaten/Kota di 2024. Kasian Presiden JOKOWI dikerjai oknum pembantunya dan pemerintah lokalan,” sentil AWK sebagaimana ditulis admin media sosial resminya dengan langsung me-mention akun media sosial @jokowi. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!