NAMO BUDAYA: Ketua Dewan Pembina Baladika Bali, I Nyoman Gde “Ponglik” Sudiantara saat berorasi di Hari Ulang Tahun ke-19, Jumat, 5 Mei 2023.
DENPASAR, Balipolitika.com– Keluarga Besar Baladika Bali merayakan Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 di Areal Parkir Gedung Budaya Giri Nata Mandala Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Jumat, 5 Mei 2023.
Tak sekadar perayaan, hari jadi organisasi kemasyarakatan (ormas) yang terdaftar di Kesbanglimaspol Provinsi Bali ini juga dimaknai sebagai tangga menuju kedewasaan lahir dan batin di tengah eksistensi yang berhasil dicapai.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pembina Baladika Bali, I Nyoman Gde “Ponglik” Sudiantara saat berorasi di hadapan ratusan anggota dan undangan penting lain yang ikut merasakan hari bahagia bertambahnya usia Baladika.
“Seperti yang kita ketahui bersama, Baladika Bali berdiri pada tahun 2004, yakni 19 tahun silam dan masih tetap bertahan dalam kondisi yang serba berubah. Kita telah melalui banyak sekali rintangan, berbagai perubahan eksternal seperti pandemi, perubahan fundamen sosial dan politik, namun hingga usia 19 tahun ini kita masih eksis dengan berbagai adaptasi yang tentu saja kita lakukan secara sadar dalam organisasi kita,” ucap Ponglik yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kongres Advokat Indonesia (DPD KAI) Provinsi Bali.
“Saudara-Saudaraku sekalian, 19 tahun jika diibaratkan usia seorang anak manusia, saat ini Baladika bukan lagi remaja tanggung. Usia 19 tahun bagi seorang anak manusia biasanya sudah cukup untuk bertanggung jawab sehingga sudah dapat disebut dewasa. Menyambut kedewasaan itu Saudara-Saudaraku mari kita ucapkan syukur sekaligus melakukan refleksi atas keberadaan kita, organisasi yang kita cintai ini, dan hikmah atas seluruh kesulitan serta cobaan yang telah kita lewati bersama,” sambungnya.
Flashback, Ponglik mengingatkan cobaan sulit Baladika selama masa pandemi Covid. Tantangan selama hampir 3 tahun ini dinilai penting untuk membentuk soliditas. Meski sulit, Baladika masih sempat melakukan konsolidasi bahkan amal dan bantuan untuk anggota di internal maupun eksternal.
“Kita saling bahu-membahu meski banyak sekali kehilangan. Tahun ini meski kondisi telah membaik, namun cobaan tak juga surut, Saudara-Saudaraku,” pesan tokoh kelahiran Denpasar, 24 April 1960 memberi semangat bagi audiens.
Soliditas Baladika ke depan akan semakin diuji lebih-lebih menyongsong tahun politik di Pemilu Serentak 2024 mendatang. Komitmen untuk Bali yang santi tegas Ponglik harus benar-benar dicamkan dalam sanubari masing-masing anggota keluarga Baladika Bali.
“Kita akan menghadapi tahun politik dalam beberapa bulan ke depan. Kondusivitas Bali menjadi hal penting dan kita harus berkomitmen untuk Bali yang santi. Bali kian heterogen, Bali semakin kompleks, dan Bali tentu saja tidak sama lagi dengan 19 tahun lalu. Kami Baladika Bali tetap memastikan keberpihakan pada keberagaman dan kedamaian di tanah Bali ini,” tandasnya.
Tak sekadar dewasa, ditambahkan bahwa menjadi semakin dewasa artinya semakin bertanggung jawab, baik dalam sikap, perilaku, dan pengendalian emosi.
“Tanggung jawab kita kepada masyarakat Bali dan kondusifitas pulau surga ini sangat besar. Jangan pertaruhkan dan gadaikan martabat organisasi di tahun politik apa lagi untuk merusak perdamaian yang telah terajut di tanah ini. Menyambut tahun politik kita pastikan kalau kita semakin solid dan semakin teguh. Tidak mudah terpecah belah oleh pihak yang hanya memanfaatkan suara kita lalu mengklaimnya tanpa tanggung jawab. Mari satukan diri dan sadari bahwa kekuatan kita ada pada komitmen bersama menjaga Bali,” imbuh Ponglik.
“Demikian Saudara-Saudaraku, ini bukan perayaan tapi peringatan. Kita mengingat kembali diri kita, asal kita dan sejauh apa kita sudah berjalan. Terima Kasih.Om Shanti shanti Shanti Om,” tutup pria murah senyum itu. (bp)
