BALI, Balipolitika.com – Seorang buruh proyek jatuh di Tukad Ayung, Desa Carangsari, Petang, Badung pada Kamis 6 Maret 2025.
Proses pencariannya pun berhasil, namun sayang hanya jasad tanpa nyawa yang tertemukan pada Jumat 7 Maret 2025.
Buruh proyek bernama Joko (25) asal Lampung itu, ditemukan 4 Km dari titik jatuh. Tim Gabugan Polres Badung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, dan instansi terkait lainnya melakukan pencarian terhadap buruh bangunan yang jatuh di sungai di lingkungan Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Kamis (6/3) malam.
Joko terjatuh saat mengerjakan landing start rafting di Yellow Rafting Lingkungan Banjar Sangut, Desa Carangsari.
Menurut informasi, pada Jumat (7/3), tim masih melakukan pencarian korban Joko. Usai Joko jatuh sekitar pukul 16.00 Wita.
Salah satu rekan kerja Joko, Anton (39) menceritakan pada kamis (6/3) sekitar pukul 16.00 Wita, ia bekerja berdua bersama Joko.
Pria yang tinggal di Semana, Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar itu mengatakan waktu itu ia membuat landing start rafting yang terbuat dari bahan kayu.
Hanya saja pada saat menurunkan kayu, tiba-tiba Joko tergelinding jatuh ke bawah sungai yang curam. Ia pun mencoba mencari Joko dengan turun ke sungai namun tidak ketemu.
“Setelah sempat mencari, saya menghubungi bos proyek. Sehingga kita bersama-sama ikut mencari,” ujarnya kepada aparat kepolisian Polres Badung.
Sementara, pimpinan proyek Arif Sumanto yang juga merupakan owner Bengkel Las Gibran Jaya, Jalan Raya Semana Singakerta mengakui setelah mendapat informasi itu langsung mengirim informasi di grup pekerja. Tidak lama kemudian, ada sebanyak 10 orang melakukan pencarian di sungai. Namun Joko tidak juga ketemu.
Selanjutnya sekitar pukul 17.00 Wita, ia menghubungi Basarnas. Dan sekitar pukul 20.00 Wita, Basarnas mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pencarian ke sungai.
“Sampai pagi ini (kemarin) belum ketemu. Bahkan masih pencarian,” ungkap Kasi Humas Polres Badung, Ipda Putu Sukarma.
Pihanya mengaku tim sudah melakukan pencarian dengan turun ke dasar sungai. Dari informasi jaring landing start rafting dengan sungai di bawahnya sekira 10 meter lebih, dengan banyak bebatuan di bawah dan arus air sedang. “Pencarian hari ini (kemarin) mulai dari pukul 08.00 Wita,” imbuhnya.
Joko akhirnya ketemu dalam keadaan meninggal dunia. Jasad Joko ketemu oleh tim SAR gabungan masih dengan keadaan berpakaian lengkap, dalam posisi tubuh terlentang dan tangannya tersangkut bebatuan.
Tim yang melakukan penyisiran menggunakan perahu rafting menemukan korban kurang lebih pada pukul 09.50 Wita, di lokasi 2,5 kilometer (Km) arah selatan lokasinya terjatuh.
“Kami berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak owner rafting boat sehingga mereka membantu dengan memfasilitasi 3 unit beserta guide, itu kami manfaatkan oleh tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian,” kata Kepala Seksi Operasi dan Kesiapsiagaan Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Wayan Juni Antara, Jumat (7/3).
Kasi Humas Polres Badung, Ipda Putu Sukarma, menambahkan petugas melakukan pencarian sejak pukul 08.00 Wita. Korban ditemukan satu jam kemudian sekitar pukul 09.00 Wita.
“Saat ketemu korban ini sudah tidak bernyawa dan tersangkut di celah-celah bebatuan Tukad Ayung, Banjar Anggungan Desa Carangsari, Petang,” ujarnya.
Mayat Joko ketemu di 4 Km arah selatan dari titik jatuhnya yang berlokasi di start rafting di Yellow Rafting Lingkungan Banjar Sangut Desa Carangsari, Petang.
“Pukul 10.15 Wita korban berasil terevakuasi melalui jalur lokasi titik 3 pencarian yaitu Sawah Bali Adventures Karangdalem II Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Badung,” bebernya.
Lebih lanjut, setelah evakuasi selanjutnya korban terbawa ke RS Mangusada Kapal dengan menggunakan mobil ambulans Buwana Bali Rescue. Setelah di RS akan ada autopsi lebih lanjut.
Kepala Seksi Operasi dan Kesiapsiagaan Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Wayan Juni Antara, Jumat (7/3) menjelaskan, selama berlangsungnya proses pencarian, tim SAR gabungan harus melintasi sungai dengan banyak bebatuan.
Jarak dari titik penemuan hingga ke ambulance cukup jauh, dan harus melewati medan curam.“Kendala medan terjal, turunan jurang, sungai banyak bebatuan, arusnya lumayan juga, cukup berbahaya,” imbuhnya.
Hal senada juga kata Kasi Humas Polres Badung Ipda Putu Sukarma. “Dalam proses evakusi cukup sulit, karena tidak ada akses jalan,” jelasnya.
Karena akses jalan untuk melakukan evakuasi tidak ada, maka korban geser dengan menggunakan perahu karet menuju sungai Ayu Bongkasa Karangdalem II, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
Setelah terevakuasi, jenazah Joko menuju RS Mangusada dengan menggunakan ambulans milik Bali Bhuana Rescue. (BP/OKA)