Calon Sulinggih – Ida Gede Sudikerta, sapaan akrab kini mantan Wakil Gubernur Bali, sedang fokus menjalani sesana untuk menjadi seorang sulinggih.
BALI, Balipolitika.com – Ketut Sudikerta, nama walaka Ida Gede Sudikerta, adalah seorang mantan Wakil Gubernur Bali saat mendampingi Mangku Pastika.
Ia adalah nanak dari mendiang Ida Pedanda Wayan Bun, yang telah lebar (wafat) pada Juli 2024 lalu. Banyak dukungan hadir pada niat Ida Gede Sudikerta untuk menapaki jalan menjadi seorang wiku.
Namun tak sedikit pula yang mencibirnya, mengingat track record ia pernah tersandung kasus hukum beberapa waktu lalu.
Walau demikian Ida Gede Sudikerta mengatakan, bahwa ia akan fokus menapaki jalan menjadi seorang sulinggih. Ia pun mulai meninggalkan dunia politik yang membesarkan namanya.
Sebab menjadi seorang madwijati, memang selayaknya tidak boleh terikat dengan duniawi lagi. Seorang sulinggih, pemuka agama, adalah penuntun umat yang harus fokus pada ajaran agama dan yadnya.
Ida Gede Sudikerta mengatakan, bahwa awal ia bertemu sang Guru Nabe terbilang cukup unik. “Itu berawal dari insting saya, feeling saya untuk memilih beliau (Ida Pedanda Wayahan Bun) sebagai Guru Nabe,” katanya saat diwawancara media di palebon Ida Pedanda Wayahan Bun di Pejeng.
Beliau mengatakan, ada dorongan kuat dari hatinya untuk menuju ke Pejeng. Ia tidak bisa jelaskan dengan kata – kata, karena seperti tuntunan alam.
Ida Gede Sudikerta pun taat selama belajar menjadi seorang sulinggih, bahkan walaupun sang Guru Nabe sedang dalam kondisi sakit.
Namun niatnya tidak pernah surut, hingga akhirnya ia mendapatkan nilai 100 dari sang Guru Nabe. Namun kini sang Guru Nabe telah berpulang, Ida Gede Sudikerta pun telah ikhlas dan berdoa pada beliau.
“Nanti pentasbihan akan dilakukan oleh pedanda istri,” katanya. (BP/OKA)