BULELENG, Balipolitika.com – Berawal dari permainan domino, dua warga Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng, malah berujung aksi saling tikam.
Hingga salah satunya meninggal dunia. Usut punya usut, aksi saling tikam akibat salah satu warga tidak terima karena selalu kalah, serta akibat pengaruh minuman beralkohol.
Peristiwa berdarah ini terjadi pada Rabu (18/6), sekitar pukul 01.30 Wita. Dua orang yang terlibat aksi saling tikam yakni Nyoman Sukasna dan Gede Boy.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kata dia, peristiwa ini bermula pada hari Selasa (17/6) sekitar pukul 16.00 Wita.
Saat itu Nyoman Sukasna alias Nyoman Kana mendatangi kediaman Gede Boy, berlokasi di Banjar Dinas Kelodan, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.
Kana yang datang dalam kondisi mabuk, kemudian mengajak Gede Boy bermain domino. “Keduanya sepakat siapa yang kalah minum arak,” ujarnya.
Lanjut AKP Diatmika, tak lama setelah Kana datang, datanglah ayah dan paman Gede Boy. Keduanya ikut bermain domino, namun tidak ikut minum arak.
“Keduanya ikut bermain domino sampai pukul 17.30 Wita. Setelahnya permainan oleh Kana dan Gede Boy. Aturannya pun tetap, siapa yang kalah minum arak,” jelasnya.
Permainan domino antar-keduanya berlanjut, hingga pukul 21.00 Wita. Dalam permainan itu, Kana yang menawarkan taruhan minum arak, justru dia yang terus kalah.
Karena tak terima, Kana pun mengambil sebilah pisau di dapur, kemudian menusuk Gede Boy. Hujaman pisau itu mengenai tangan kiri Gede Boy. Keduanya pun sempat saling merebut pisau.
“Pada saat itu, Kana sempat membenturkan kepala Gede Boy ke tembok, hingga menyebabkan dia mengalami luka robek di kepala. Saat itulah Gede Boy berhasil merebut pisau, kemudian langsung menusuk dada kiri Kana berkali-kali,” jelasnya.
Setelah menusuk Kana, Gede Boy kemudian masuk ke rumah untuk tidur. Hingga pukul 01.00 Wita, Gede Boy yang terbangun mendapati Kana masih berada di rumahnya.
Ia sempat mengecek kondisi Kana menggunakan kaki, namun ia tidak bergerak. “Mengetahui kondisi tersebut, Gede Boy mengambil pisau yang untuk menikam Kana, lalu membuangnya ke kebun kakao. Selanjutnya melaporkan peristiwa itu ke Kelihan Desa Adat Madenan,” imbuhnya.
Sementara, pihak Desa adat pun segera koordinasi dengan Bhabinkamtibmas untuk mendatangi kediaman Gede Boy. Mereka mendapati tubuh Kana sudah tergeletak bersimbah darah dalam keadaan meninggal dunia.
Gede Boy juga mengakui bahwa dia membunuh Kana menggunakan pisau.”Gede Boy kemudian teramankan ke Polsek Tejakula. Kasus ini selanjutnya tertangani Sat Reskrim Polres Buleleng, untuk proses hukum baik penyelidikan maupun penyidikan lebih lanjut,” tandanya. (BP/OKA)