BALI, Balipolitika.com – Pemkot Denpasar kini sedang menyusun penerapan program satu Kepala Keluarga (KK) satu sarjana. Dan saat ini program tersebut sedang Bappeda Kota Denpasar susun.
Nantinya program ini akan sinergi, dengan program serupa dari Pemerintah Provinsi Bali. Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengungkapkan untuk tahap awal akan menyasar KK miskin.
“Ini kami lakukan bertahap, mulai dari KK miskin. Mudah-mudahan 2026 sudah bisa jalan,” papar Arya Wibawa.
Pihaknya mengatakan, nantinya akan berkomunikasi dengan kampus negeri maupun swasta.
“Bisa saja tidak mau di jurusan A dia mau di jurusan B, makanya ini maksimalkan universitas apa yang akan kami ajak kerjasama. Kami jajaki dulu universitas yang bisa kerjasama,” paparnya.
Termasuk dengan memanfaatkan Corporate Social Responsibility (CSR) yang ada di masing-masing universitas. Terkait dengan anggaran untuk program ini, pihaknya masih melakukan perhitungan.
Dengan program ini, pihaknya berharap bisa membuat warga yang masih tergolong miskin bisa keluar dari kemiskinan.
“Nanti programnya akan kami kembangkan, selain KK miskin juga menyasar warga yang rentan miskin,” paparnya.
Untuk informasi, secara agregat, jumlah penduduk miskin sebanyak 27.270 jiwa dengan persentase 2,59 persen, menurun dari 2,68 persen pada tahun 2023.
Dalam upaya menekan angka kemiskinan, Pemerintah Kota Denpasar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 59.858.717.900 pada tahun 2025.
Anggaran tersebut untuk berbagai sektor, antara lain sektor pendidikan dengan alokasi Rp 2.380.899.000 untuk pemberian beasiswa.
“Ada sektor kesehatan sebesar Rp40.259.721.600 untuk jaminan kesehatan,” katanya. Lalu sektor peningkatan keterampilan sebesar Rp412.586.500 untuk pelatihan dan sertifikasi.
Sektor sosial sebesar Rp504.074.000 untuk bantuan permakanan, sandang, dan pendataan.
Sektor infrastruktur sebesar Rp 2.056.800.000, untuk perbaikan rumah tidak layak huni dan sanitasi jamban, serta sektor pemberian bibit ternak dan tumbuhan sebesar Rp 183.300.000.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menambahkan bahwa beasiswa pendidikan menjadi bagian penting dari upaya Pemerintah Kota Denpasar, untuk memastikan bahwa anak-anak dari keluarga miskin memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan tinggi.
“Kami percaya bahwa investasi di bidang pendidikan, khususnya melalui program 1 KK Miskin 1 Sarjana, akan membuka peluang yang lebih luas bagi keluarga kurang mampu untuk memperbaiki kondisi ekonominya,” kata Arya Wibawa. (BP/OKA)