DENPASAR, Balipolitika.com- Talk show “Perempuan Cerdas, Perempuan Berdaya” dalam rangkaian Bali Digital Innovation Festival (Baligivation) 2025 digelar di Gedung Ksirarnawa, Rabu, 30 April 2025 siang.
Digagas oleh pihak Bank Indonesia Perwakilan Bali, acara ini ditujukan untuk mengedukasi kaum perempuan agar semakin cerdas dalam bertransaksi keuangan online di era digitalisasi.
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Sekretaris I TP PKK Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, dan pihak terkait.
Beberapa narasumber dalam talk show tersebut, meliputi Menteri PPPPA periode 2019-2024, Bintang Puspayoga, Kepala Implementasi Sistem Pembayaran dan Pengawasan SP-PUR Kantor Perwakilan BI Bali, Dinantiar Andrita, Senior Advisor Fraund Banking Bank BCA periode 2017-2024, Wani Sabu, serta Putri Indonesia 2022, Laksmi Sari De-Nefee.
Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara dalam kegiatan itu menyampaikan, saat ini perempuan dituntut untuk cerdas dalam menyikapi segala bentuk digitalisasi, termasuk di dalamnya keamanan dalam bertransaksi online.
“Di masa serba digital ini saya rasa sangat perlu bagi kita kaum perempuan untuk peka dan cerdas dalam menyikapi setiap hal yang berbau digitalisasi, termasuk transaksi online. Baik QRIS, pembelian melalui platform dan lainnya,” ungkap Ny. Sagung Antari.
Untuk itu, dirinya berharap melalui talk show ini, akan banyak materi, tips dan trik yang bisa dipelajari, agar kita bisa tetap cerdas, aman dan agar dapat terhindar dari segala bentuk kejahatan di dunia digitalisasi.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster yang berkesempatan menjadi key note speaker dalam acara itu, mengatakan, perempuan juga harus mendayagunakan kecerdasan untuk dirinya, keluarga, masyarakat dan negara.
Para perempuan juga harus mengambil peran aktif untuk mendongkrak kemajuan, sehingga tidak tergerus di era digitalisasi.
“Saya mendorong para perempuan di Bali untuk dapat mencermati dan memanfaatkan peluang di era digitalisasi yang sangat pesat ini. Peluang selalu ada, dan tantangan harus kita hadapi,” kata Ny. Putri Koster.
Kepala Divisi Implementasi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) dan Manajemen Intern Kantor Perwakilan BI Bali, Yusuf Wicaksono dalam sambutannya menjelaskan, acara talk show dalam kegiatan Baligivation 2025 ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian dan pemahaman yang baik soal penggunaan jasa keuangan terutama bagi kaum perempuan.
Saat ini, pihak Kantor Perwakilan BI Bali, sedang gencar mengkampanyekan jargon Eling Raga Mesari (Memahami Esensi dan Waspada dalam Bertransaksi) menjadi strategi utama dalam memperkuat pelindungan konsumen di Provinsi Bali, tak terkecuali kaum perempuan.
Hal ini dilatarbelakangi oleh seringnya kaum perempuan menjadi target kejahatan siber dan penipuan online. Dalam kaitan ini, penguatan awareness dan pemahaman masyarakat dapat dimulai dari keluarga yang cerdas berdaya, dimana kaum ibu memiliki peranan penting di dalamnya.
“Kami merasa perlu untuk meningkatkan edukasi dan sosialisasi program ini, sebagai bentuk perhatian dan komitmen kami untuk bisa menguatkan awareness dan pemahaman masyarakat dapat dimulai dari keluarga yang cerdas berdaya,” jelas Yusuf Wicaksono. (bp/ken)