DENPASAR, Balipolitika.com– Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar Nomor Urut 2, I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E.- I Kadek Agus Arya Wibawa, SE., MM., (Jaya-Wibawa) siap melanjutkan kepedulian terhadap ibu dan anak.
Penegasan itu disampaikan dalam Debat Terbuka Kedua Pilwali Denpasar 2024 yang mengusung tema “Denpasar Kotaku, Denpasar Rumahku” di Hotel Prama, Sanur, Rabu, 6 November 2024.
Adapun subtema dalam Debat Terbuka Kedua Pilwali Denpasar 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar dengan panelis Prof. Dr. I Wayan Gde Wiryawan, S.H., M.H., Prof. Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A., Dr. I Wayan Putu Sucana Aryana, S.E., S.H., M.H., CMC, Dr. Ir. Luh Riniti Rahayu, M.Si., Ni Putu Sri Harta Mimba, S.E., M.Si., Ph.D., Ak, CA, CMA., dan dr. I Ketut Widiyasa, M.PH, FISQua, M.H. ini mencakup Adat Budaya, Anak dan Perempuan (Gender), Kesehatan, Penyandang Disabilitas, Kelompok Marginal, dan Tata Kelola Pemerintahan.
Selaku petahana, Jaya-Wibawa terbukti telah melakukan aksi nyata terkait kepedulian terhadap ibu dan anak di masa kepemimpinan periode pertama atau masa bakti 2021-2025.
“Program prioritas kami untuk perempuan dan anak dengan membangun Puskesmas Ramah Ibu dan Anak, melakukan peningkatan kualitas taman bermain anak-anak, melanjutkan Youth Festival, pelayanan kekerasan dan anak, melakukan upaya percepatan serta layanan stunting, manajemen anak tidak sekolah berbasis teknologi dan masyarakat,” ucap I Kadek Agus Arya Wibawa dalam debat kedua, Rabu, 6 November 2024.
Jaya-Wibawa menambahkan bahwa di bidang kesehatan indikator yang digunakan adalah umur harapan hidup yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Di Tahun 2023 umur harapan hidup (warga Denpasar, red) berada di angka 75,59 tahun; berada di atas angka (harapan hidup, red) Provinsi Bali dan nasional. Program inovasi lainnya dengan membangun puskesmas baru, meningkatkan layanan puskesmas pembantu, dan mengembangkan Rumah Sakit Wangaya berstandar internasional,” ucapnya.
I Kadek Arya Wibawa menekankan bahwa “Denpasar Kotaku dan Rumahku” memberikan makna bahwa Kota Denpasar merupakan tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh golongan masyarakat.
“Maka itu, untuk Saudara kita yang disabilitas, kami juga sudah bangun kelas kreativitas untuk disabilitas. Radio inklusi yang telah memberdayakan 6 orang penyandang disabilitas. Untuk kelompok marginal, kami sudah membangun Rumah Berdaya untuk penderita skizofrenia dan gangguan kesehatan mental (lainnya, red),” terangnya.
Paket Jaya-Wibawa juga menggarisbawahi bahwa tata kelola pemerintahan berperan penting dalam mewujudkan “Denpasar Kotaku, Denpasar Rumahku”.
“Jelas saja karena hal ini tertuang dalam misi kami yang ketiga. Indikator yang kami gunakan indeks reformasi birokrasi yang sudah mencapai angka 85,53 dengan kategori tinggi A-. Selain itu, (opini, red) WTP yang berkali-kali kami dapatkan hingga kami mendapatkan anugerah Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha dari Presiden RI ke-7 Joko Widodo yang diserahkan Mendagri,” tutup I Kadek Agus Arya Wibawa. (bp/ken)